Sebagai pemilik website, memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi tanda-tanda bahwa website kamu telah diretas adalah suatu keterampilan yang sangat penting. Hal ini menjadi krusial karena website saat ini memegang peran yang sangat vital dalam menjalankan bisnis.
Website memungkinkan perusahaan untuk mencapai lebih banyak konsumen, memberikan informasi tentang produk dan layanan, bahkan memfasilitasi transaksi jual-beli.
Ketika website perusahaan mengalami serangan hacker, berbagai dampak negatif bisa terjadi. Dampak tersebut melibatkan penurunan jumlah pengunjung webste, merusak reputasi bisnis, kehilangan data berharga, dan akhirnya, menimbulkan kerugian finansial yang signifikan.
Tanda Website Terkena Hack
Memang ada beberapa indikator yang dapat diperhatikan untuk menentukan apakah suatu website telah mengalami peretasan atau tidak. Sebagai berikut:
1. Ada Pesan Peringatan di Google Chrome
Jika pengunjung website kamu menerima peringatan saat mencoba mengakses website kamu, kemungkinan besar website kamu telah disusupi oleh hacker. Peringatan ini biasanya muncul ketika website kamu masuk dalam daftar hitam Google Safe Browsing.
Google Safe Browsing adalah alat yang disediakan oleh Google untuk melindungi pengguna dari website yang berpotensi berbahaya dengan menampilkan pesan peringatan.
Isi pesan peringatan akan bervariasi sesuai dengan jenis serangan yang dilakukan oleh hacker terhadap website kamu, seperti serangan phishing, malware, atau serangan lainnya. Contoh-contoh pesan peringatan yang mungkin muncul meliputi:
- The website ahead contains malware,
- The site ahead contains harmful programs,
- This site may be hacked,
- This site may harm your computer,
- Dan lainnya.
2. Ada Pemberitahuan dari Google Search Console
Jika kamu telah mengintegrasikan website kamu dengan Google Search Console, kamu akan mendapatkan notifikasi dari Google melalui pesan atau email ketika ada indikasi bahwa website kamu telah diretas.
Pesan yang kamu terima akan mencantumkan informasi mengenai URL yang dipertanyakan dan mungkin jenis serangan yang dilakukan pada halaman website kamu. Selain itu, pesan tersebut juga akan memberikan saran-saran mengenai cara mengatasi permasalahan tersebut.
3. Penyedia Hosting Menonaktifkan Website
Secara berkala, perusahaan hosting website akan melakukan pemindaian pada server mereka untuk mengidentifikasi kemungkinan adanya kode berbahaya.
Jika mereka menemukan tanda-tanda aktivitas yang mencurigakan, penyedia hosting akan segera menonaktifkan website yang telah terinfeksi, untuk mencegah penyebaran infeksi ke website lain yang berada di server yang sama.
Penonaktifan website yang telah diretas oleh penyedia hosting ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penemuan kode berbahaya di dalam server, domain situs yang terdaftar dalam daftar hitam Google, adanya upaya phishing melalui server yang sama, dan faktor lainnya.
4. Website Lambat
Salah satu tanda bahwa suatu website mungkin telah mengalami peretasan adalah penurunan kecepatan akses pada website tersebut. Meskipun perlu diingat bahwa tidak semua kasus penurunan kecepatan website disebabkan oleh tindakan hacker.
Salah satu jenis serangan peretasan yang dapat menyebabkan penurunan kecepatan bahkan membuat website tidak dapat diakses adalah serangan DDoS (Distributed Denial of Service).
Serangan ini dilakukan dengan cara mengalirkan traffic server, jaringan, atau sistem dengan tingkat yang tidak wajar, mengganggu aliran traffic normal yang seharusnya berjalan. Dampaknya adalah traffic menjadi sangat padat dan menyebabkan website menjadi tidak dapat diakses.
5. Hacker Menampilkan Pesan Khusus pada Website
Setelah berhasil meretas sebuah website, hacker sering kali meninggalkan pesan khusus di halaman utama website tersebut.
Pesan tersebut biasanya berisi kritik atau pernyataan bahwa webiste tersebut telah disusupi oleh suatu kelompok hacker tertentu.
Dari segi teknis, hacker akan mengubah seluruh tampilan website kamu. Sehingga, pengguna tidak lagi melihat halaman utama yang berisi informasi website, menu navigasi, dan konten biasa. Sebaliknya, mereka akan melihat pesan khusus yang ditinggalkan oleh hacker, dan situs tersebut tidak dapat diakses secara normal sampai masalah ini diatasi.
6. Muncul Banyak Pop Up Mengganggu
Pop-up adalah tampilan jendela kecil yang muncul saat kamu mengunjungi sebuah website. Biasanya, pop-up di website berisi iklan atau ajakan untuk mendaftar akun, mendapatkan ebook, atau tujuan pemasaran lainnya.
Namun, jika website telah diretas, pop-up tersebut dapat berubah menjadi berisi iklan yang mengarahkan pengunjung ke website berbahaya. Jika pengunjung mengkliknya, mereka akan dialihkan ke website lain atau bahkan otomatis mengunduh malware berbahaya.
7. Tidak Dapat Login ke CMS Website
Kamu mungkin akan mengalami kesulitan untuk masuk ke sistem pengelolaan konten (CMS) atau dasbor website kamu jika hacker menghapus akses kamu. Penggunaan CMS memang memudahkan pengguna, terutama mereka yang tidak memiliki pengetahuan teknis yang mendalam.
Namun, di sisi lain, CMS menjadi target serangan hacker yang mencari celah keamanan yang ada.
Serangan semacam ini dapat dimulai ketika hacker berhasil masuk menggunakan akun kamu, terutama jika kata sandi yang digunakan tidak cukup kuat. Setelah berhasil masuk, hacker yang memperoleh akses penuh dapat membuat akses baru dan menghapus hak akses kamu.
Namun, penting untuk diingat bahwa ini hanya satu contoh dari berbagai cara hacker bisa masuk ke dalam sistem kamu.
8. Log Server Menunjukkan Aktivitas yang Mencurigakan
Log server merupakan catatan lengkap atas semua permintaan yang masuk ke server website kamu. Dalam log server ini, aktivitas seperti login, perubahan pada postingan, dan lainnya akan tercatat secara rinci.
Penting untuk selalu memantau log server website kamu agar bisa mengidentifikasi tindakan yang mencurigakan atau di luar kendali kamu. Jangan sampai ada aktivitas yang terjadi tanpa pengetahuan kamu, karena bisa jadi itu adalah tanda serangan peretas yang berusaha menyusup ke website kamu.
Beberapa aktivitas yang perlu kamu perhatikan melalui log server meliputi:
- Percobaan login yang gagal dan berhasil
- Pembuatan, pembaruan, atau penghapusan postingan blog/halaman
- Pendaftaran, pembaruan, atau penghapusan akun pengguna
- Pembuatan atau modifikasi terhadap peran dan perizinan pengguna
- Pemasangan, modifikasi, penonaktifan plugin dan tema
- Pengunggahan, modifikasi, dan penghapusan berkas
9. Muncul Akun Pengguna Baru
Tanda lain bahwa sebuah website kamu telah menjadi sasaran serangan hacker adalah munculnya akun pengguna yang baru tanpa izin kamu. Seperti yang diketahui, kamu memiliki kendali atas siapa yang dapat mengakses dasbor websitue melalui penggunaan akun pengguna khusus.
Namun, ketika akun pengguna tiba-tiba muncul tanpa persetujuan kamu, besar kemungkinan hacker telah berhasil membuatnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk memeriksa dengan seksama daftar akun yang memiliki hak akses. Jika kamu menemukan akun pengguna yang mencurigakan, hacker mungkin memiliki akses penuh sebagai administrator dan bisa menghapus kamu, sebagaimana dijelaskan pada poin sebelumnya.
Cara Menghindari Website Terkena Serangan Hacker
Setelah mengenali ciri-ciri website yang terkena hack di atas, tentu kamu masih memerlukan upaya untuk menghindarinya.
Jika hanya mengenali cirinya tanpa bisa menghindari, bukankah itu tidak akan membantu? Nah, untuk itu, silakan simak pembahasan berikut ini, ya!
1. Menggunakan hosting berkualitas
Sebagai pemilik website, bijaksanalah memilih penyedia hosting yang menawarkan jaminan keamanan dan juga memiliki tim dukungan pelanggan yang tanggap. Dengan demikian, kamu dapat dengan cepat mengambil tindakan preventif dan kamu akan memiliki dukungan dari penyedia hosting dalam mengatasi masalah keamanan.
2. Rutin memperbarui plugin/CMS
Rutinlah melakukan pembaruan pada plugin dan CMS kamu. Hal ini penting karena pembaruan akan mengatasi masalah bug, kesalahan, dan celah keamanan yang seringkali menjadi titik masuk bagi peretas.
3. Gunakan kata sandi akun yang kuat
Penggunaan kata sandi yang lemah akan memberikan peluang lebih besar bagi hacker untuk menebaknya dan kemungkinan akan menghasilkan penyusupan ke dalam sistem website kamu. Oleh karena itu, disarankan untuk mengonfigurasi kata sandi dengan mencampur karakter, angka, dan huruf, sehingga membuatnya sulit untuk ditebak.
4. Tidak memasang tema/plugin bajakan
Menggunakan tema atau plugin bajakan atau versi ilegal bisa sangat berbahaya untuk keamanan website kamu. Ini disebabkan oleh risiko tinggi yang terkait dengan penggunaan ini. Peretas seringkali menyuntikkan malware atau spyware ke dalam tema atau plugin ilegal tersebut. Jika ini terjadi, website kamu bisa terinfeksi tanpa kamu menyadarinya.
Kesimpulan
Kamu telah memahami bagaimana ciri website yang telah diretas dan juga telah mendapatkan wawasan tentang cara menghindarinya.
Setelah menyimak artikel ini, mari tingkatkan tingkat kewaspadaan kita terhadap potensi serangan peretasan, kita harus tetap waspada dan tidak boleh lengah sedikit pun, karena kelalaian kecil dapat berakibat serius. Mari kita menjadi lebih bijak dalam menjelajahi dunia internet. Semangat!