Apakah kamu tahu? Struktur website yang baik memiliki peran besar dalam memudahkan pengunjung menemukan informasi dengan cepat dan mudah.
Bukan hanya bermanfaat bagi pengguna, struktur yang rapi dan jelas juga menjadi faktor penting agar website lebih ramah SEO. Mengapa demikian? karena struktur ini membantu Google untuk mengenali dan memahami konten sebelum mengindeksnya dan menampilkannya di hasil pencarian.
Jadi, jika halaman website kamu masih terasa kurang teratur, mari pelajari cara menyusun struktur website yang optimal untuk SEO dalam penjelasan berikut ini!
Apa Itu Struktur Website?
Struktur website adalah susunan halaman-halaman dalam sebuah website, sehingga setiap bagian konten saling terhubung secara logis dan terorganisir. Umumnya, struktur website dapat dilihat dari navigasi utama atau menu pada website.
Struktur website yang baik mencakup bagaimana halaman utama (homepage) dihubungkan dengan halaman-halaman lain, seperti halaman kategori, sub kategori, kontak dan sebagainya.
Ini bertujuan agar pengunjung website dapat menikmati pengalaman penggunaan yang nyaman, yang terpenting adalah pengguna dapat dengan cepat menemukan informasi yang mereka butuhkan.
Bukan hanya itu, struktur website yang baik pun sangat berpengaruh pada SEO, lho. Struktur website yang rapi membantu Google menjelajahi halaman-halaman website untuk kemudian ditampilkan pada peringkat mesin pencari.
Dengan kata lain, struktur website adalah peta yang membantu pengguna dan mesin pencari memahami hubungan antarhalaman dalam website.
Macam-Macam Struktur Website
Secara garis besar, struktur website terdiri dari beberapa macam diantaranya:
1. Hierarki
Struktur hierarki adalah jenis struktur website yang paling umum digunakan. Hierarki merupakan struktur website yang memiliki informasi lebih umum dan luas.
Dalam struktur ini, halaman-halaman diatur seperti pohon atau piramida, di mana halaman utama berada di atas, diikuti dengan halaman kategori, subkategori, dan seterusnya.
Setiap halaman dalam struktur ini memiliki satu “induk” (parent) dan mungkin beberapa “anak” (child). Contoh: Website e-commerce menggunakan struktur hierarki.
Pada struktur ini, halaman utama memuat link ke halaman-halaman kategori, dan setiap kategori dipecah lagi menjadi subkategori.
2. Matriks
Struktur matriks memberikan pengguna kebebasan untuk memilih jalur navigasi sendiri, seperti dalam database atau direktori. Setiap halaman mungkin memiliki banyak tautan atau link ke halaman lain berdasarkan preferensi atau filter topik yang ingin pengguna akses.
Struktur ini ideal untuk situs yang memiliki banyak informasi, dan pengguna bisa memilih atau mencari konten berdasarkan kategori atau tag. Contoh: Website Wikipedia menggunakan struktur matriks. Setiap artikel atau halaman di Wikipedia memiliki tautan ke artikel lain yang relevan, tanpa urutan tertentu.
Di sini, pengguna bisa berpindah dari satu artikel ke artikel lain yang terkait tanpa harus mengikuti urutan tertentu.
3. Linear
Struktur linier, atau berurutan, adalah struktur website yang paling sederhana. Struktur linier merupakan struktur yang di mana pengguna mengikuti alur yang telah ditentukan, mirip seperti urutan langkah-langkah.
Setiap halaman memiliki tautan hanya ke halaman berikutnya atau sebelumnya. Struktur ini sering digunakan dalam situs yang menampilkan konten secara bertahap, seperti tutorial, kursus, atau cerita.
Contoh: Kursus online yang membagi materi pelajaran ke dalam modul berurutan.
Di sini, pengguna hanya bisa maju atau mundur dari satu modul ke modul berikutnya. Struktur ini ideal untuk situs dengan konten yang perlu dibaca atau diselesaikan secara berurutan.
4. Network
Struktur networks, atau jaringan, adalah struktur yang fleksibel di mana setiap halaman dapat terhubung secara acak dengan halaman lain, biasanya menggunakan tag atau kategori dinamis.
Struktur ini ideal untuk situs yang menyediakan konten tanpa urutan tertentu dan sering digunakan di platform media sosial atau blog yang memungkinkan pengguna mengeksplorasi konten baru secara acak.
Contoh: Platform media sosial seperti Instagram atau Twitter memiliki struktur networks. Pengguna dapat berpindah dari satu profil ke profil lain, dari satu hashtag ke hashtag lain, tanpa urutan yang pasti.
Di sini, pengguna dapat memilih tautan mana yang ingin diikuti berdasarkan minat atau preferensi, dan konten yang mereka lihat selanjutnya bergantung pada pilihan tersebut.
Prinsip Dasar Struktur Website yang SEO-Friendly
1. Pilih Struktur Website yang Tepat
Pilihlah struktur yang ideal seperti penggunaan struktur hierarki yang jelas, dimulai dari halaman utama (homepage) yang diikuti oleh kategori, subkategori, dan halaman konten.
2. Gunakan URL yang Ramah SEO
Gunakan URL yang singkat dan deskriptif agar lebih mudah diindeks oleh mesin pencari. Pastikan URL mengandung kata kunci dan tidak terlalu panjang, seperti:
Contoh baik: www.websiteanda.com/blog/tips-seo
Contoh kurang baik: www.websiteanda.com/p=123
3. Breadcrumbs
Breadcrumbs adalah navigasi yang membantu pengguna mengetahui posisi mereka di dalam situs. Selain memudahkan pengguna, breadcrumbs juga membantu mesin pencari memahami struktur situs.
Contoh:
4. Internal Linking yang Tepat
Tautan internal yang baik akan memandu pengguna untuk berpindah dari satu halaman ke halaman lainnya, membantu mendistribusikan link juice ke halaman-halaman penting. Sebaiknya, gunakan tautan yang relevan dan alami dalam konten.
Langkah-Langkah untuk Membangun Struktur Website yang SEO-Friendly
1. Mulai dengan Riset Kata Kunci
Identifikasi kata kunci yang relevan untuk setiap halaman. Susun halaman-halaman ini dalam kelompok topik yang sesuai, yang akan membentuk dasar struktur website kamu.
2. Buat Peta Situs (Sitemap)
Peta situs membantu mesin pencari mengindeks halaman-halaman utama dalam website. Ada dua jenis sitemap:
– Sitemap HTML, untuk pengguna dalam membantu navigasi.
– Sitemap XML, khusus untuk mesin pencari agar lebih mudah mengindeks konten.
3. Gunakan Header dan Subheader
Pemanfaatan tag header (H1, H2, H3, dst.) membantu mesin pencari memahami hierarki informasi di halaman. Judul utama sebaiknya menggunakan tag H1, sedangkan subjudul menggunakan H2 atau H3.
4. Pastikan Website Mobile-Friendly
Struktur website yang responsif sangat penting untuk SEO, karena Google mengutamakan situs yang ramah bagi perangkat seluler. Pastikan tampilan, navigasi, dan konten terlihat baik di semua perangkat.
5. Optimalkan Kecepatan Website
Kecepatan situs adalah faktor peringkat penting. Struktur website yang sederhana dan ringan akan memuat lebih cepat, sehingga memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna. Beberapa tips:
– Kompres gambar pada konten website.
– Minify CSS dan JavaScript.
– Gunakan caching dan hosting yang cepat.
Struktur website yang SEO-friendly memiliki hierarki yang jelas, URL yang deskriptif, dan tautan internal yang tepat.
Dengan merencanakan struktur website dengan baik, kamu tidak hanya meningkatkan peluang untuk peringkat lebih tinggi di mesin pencari, tetapi juga memberikan pengalaman pengguna yang optimal.
Selain itu, terus lakukan pemantauan secara berkala untuk melihat bagaimana perubahan struktur mempengaruhi performa situs!