Penyebab Website Lemot yang Harus Diwaspadai

4 mins read

Website yang memiliki kinerja lambat seringkali tidak diminati oleh banyak pengguna. Pengalaman pengguna yang tidak memuaskan seringkali terjadi pada website yang memerlukan waktu lama untuk dimuat. Pengguna dan pelanggan website kamu umumnya tidak ingin menunggu lama. Mereka menginginkan akses yang cepat karena setiap individu memiliki kesibukan yang berbeda. Apabila mereka mengunjungi website kamu dan menemukan bahwa website tersebut memuat dengan lambat, mereka cenderung segera meninggalkannya, yang dapat mengakibatkan tingginya tingkat bounce rate pada website kamu. Ini dapat memiliki dampak serius pada peringkat dan reputasi website kamu.

Di era online yang cepat dan kompetitif ini, memiliki website yang responsif dan cepat menjadi salah satu faktor kunci untuk kesuksesan online. Oleh karena itu, penting untuk memahami faktor-faktor apa saja yang dapat menyebabkan keterlambatan dalam kinerja sebuah website, yang akan dibahas dalam artikel ini. Mari kita simak dengan seksama hingga akhir!

Penyebab Website Lemot

1.Menggunakan layanan hosting yang kurang optimal

Penggunaan layanan hosting yang tidak memadai dapat menjadi penyebab utama lambatnya kinerja sebuah website. Hosting berfungsi sebagai tempat penyimpanan data dan pengiriman informasi dari website ke pengguna. Jika hosting tidak memiliki kinerja yang optimal, maka waktu yang dibutuhkan untuk mengambil dan mengirim data dari server ke pengguna akan menjadi lebih lama.

Ada beberapa alasan mengapa penggunaan layanan hosting yang buruk dapat menyebabkan website menjadi lambat, seperti beban server yang berlebihan, lokasi server yang tidak optimal, dan fasilitas hosting yang kurang memadai.

2. Tidak menggunakan Content Delivery Network (CDN)

Tidak menggunakan Content Delivery Network (CDN) juga dapat menjadi salah satu penyebab website mengalami keterlambatan. CDN merupakan infrastruktur jaringan terdistribusi yang dirancang untuk efisien mendistribusikan dan mengirimkan konten kepada pengguna di berbagai lokasi geografis.

CDN bekerja dengan cara menyimpan salinan konten website di berbagai titik distribusi yang tersebar di seluruh dunia. Dengan menggunakan CDN, setiap permintaan data akan dilayani oleh server terdekat dari lokasi pengguna, mengurangi waktu pemuatan. Tanpa CDN, jika server hosting berlokasi di Amerika Serikat misalnya, dan ada permintaan dari Indonesia, waktu pemuatan akan lebih lama, terutama jika ada banyak permintaan yang masuk secara bersamaan.

3. Penggunaan plugin berlebihan

Menggunakan terlalu banyak plugin juga dapat menjadi penyebab website menjadi lambat karena setiap plugin yang ditambahkan akan menambah beban pada sumber daya server dan berdampak pada waktu pemuatan halaman. Jika banyak plugin beroperasi secara bersamaan, hal ini akan memperlambat waktu pemuatan website.

Oleh karena itu, penting untuk memilih plugin dengan bijak dan hanya menggunakan yang benar-benar diperlukan untuk menghindari masalah kinerja website yang lambat.

4. Pengelolaan cache yang tidak efisien

Pengelolaan cache yang tidak optimal juga dapat menjadi penyebab kinerja lambat pada website. Caching adalah proses penyimpanan sementara file HTML yang memungkinkan halaman web diakses dengan lebih cepat saat ada permintaan berikutnya.

Dengan caching, penggunaan bandwidth dapat diminimalkan, yang berarti proses pemuatan halaman menjadi lebih cepat. Namun, jika pengelolaan cache tidak efisien, performa website tidak akan mencapai potensi maksimalnya. Selain itu, cache yang tidak diperbarui secara teratur dapat mengakibatkan tampilan konten yang usang.

5. Penggunaan JavaScript yang menghambat proses render

Penggunaan JavaScript yang menghambat proses render juga dapat menjadi penyebab utama lambatnya kinerja website. JavaScript adalah bahasa pemrograman yang dapat memengaruhi bagaimana halaman web dirender dan berinteraksi dengan pengguna.

Ketika browser memuat halaman web dan menemui kode JavaScript, ia harus mengeksekusi kode tersebut sebelum melanjutkan proses render halaman. Selama proses ini, browser akan berhenti dan menunggu kode JavaScript selesai dieksekusi sebelum melanjutkan proses render halaman. Ini dapat membuat pengunjung menunggu dengan melihat halaman kosong hingga proses selesai.

6. Tidak menggunakan versi WordPress terbaru

Penyebab lain dari keterlambatan website adalah menggunakan versi WordPress yang usang atau tidak diperbarui. Jika kamu menggunakan perangkat lunak yang sudah ketinggalan zaman, kamu mungkin melewatkan pembaruan penting dan fitur-fitur terbaru. Ini bisa mengganggu pengelolaan konten dan memperlambat kinerja website kamu.

Selain itu, setiap kali WordPress diperbarui, biasanya ada perbaikan keamanan dan perbaikan bug yang diimplementasikan. Jika kamu tetap menggunakan versi lama, maka perlindungan terhadap malware dan potensi ancaman keamanan mungkin tidak optimal.

7. Konfigurasi yang Tidak Tepat

Mengkonfigurasi website sesuai dengan kebutuhan sangat penting untuk meningkatkan performa. Namun, perlu diingat bahwa kesalahan dalam konfigurasi dapat mengakibatkan website menjadi lambat diakses.

Beberapa pengaturan yang bisa kamu sesuaikan meliputi pengaturan pembaruan, manajemen database, pengelolaan posting, dan pengaturan URL. Namun, jika terjadi kesalahan konfigurasi, pesan kesalahan mungkin akan muncul. Hal ini bisa merugikan kepercayaan pengunjung terhadap website kamu. Oleh karena itu, penting untuk melakukan konfigurasi dengan cermat dan memastikan tidak ada kesalahan yang dapat menghambat kinerja atau menyebabkan pesan kesalahan yang merugikan pada website.

8. Ukuran Database yang Terlalu Besar

Seiring berjalannya waktu, data di dalam database website kamu akan terus bertambah. Setiap entri dalam database memiliki ukuran, sehingga database website akan tumbuh menjadi lebih besar seiring penggunaannya. Oleh karena itu, penting untuk secara berkala memeriksa daftar posting yang sudah dihapus atau plugin yang tidak aktif. Jika ada, segera hapus posting atau plugin tersebut untuk mengurangi ukuran database dan mencegah website menjadi lambat.

9 Penggunaan Gambar Tanpa Optimalisasi

Banyak website menggunakan gambar dengan kualitas tertinggi untuk meningkatkan tampilan dalam setiap posting. Namun, seringkali gambar-gambar ini belum dioptimalkan dengan baik. Ini adalah salah satu faktor yang dapat menyebabkan lambatnya akses ke website.

Gambar dengan ukuran besar akan menggunakan banyak bandwidth dan memberikan beban berat pada server. Ketika pengunjung mengakses konten yang mengandung gambar-gambar berukuran besar, waktu pemuatan halaman menjadi lebih lama.

Untuk mengatasi masalah ini, kamu dapat mengompres gambar-gambar tersebut sebelum mengunggahnya ke situs menggunakan alat kompresi gambar yang tersedia online.

10. Penggunaan Tema yang berat

Banyak pemilik website ingin tampilan mewah untuk situs mereka, termasuk penggunaan elemen visual menarik seperti header besar, slider, dan widget. Namun, semua fitur ini memerlukan lebih banyak kode pemrograman yang pada akhirnya akan memperlambat waktu pemuatan website. Oleh karena itu, penting untuk memilih tema yang sesuai dengan kebutuhan tetapi tetap memiliki tampilan yang menarik tanpa mengorbankan kinerja

Kesimpulan

Sampai pada titik ini, kamu telah memahami berbagai penyebab yang dapat membuat website menjadi lambat, mulai dari penggunaan server hosting yang tidak memadai, penggunaan plugin yang berlebihan, hingga tidak menggunakan Content Delivery Network (CDN), serta faktor-faktor lain yang telah kita bahas sebelumnya.

Dalam dunia digital yang terus berkembang, memiliki sebuah website yang responsif dan cepat bukanlah sekadar pilihan, melainkan suatu keharusan. Dengan mengenali serta mengatasi berbagai penyebab keterlambatan website yang telah kita bahas, kamu  dapat memastikan bahwa website kamu tetap kompetitif dan memberikan pengalaman yang memuaskan bagi pengguna. Dengan langkah-langkah perbaikan yang tepat, kamu dapat meningkatkan performa website kamu. Semoga artikel ini bermanfaat!

Share: