Penting! Cara Bikin Plugin WordPress yang Mudah Buat Kamu

2 mins read

Membuat plugin WordPress adalah proses yang relatif sederhana untuk dipelajari. Plugin merupakan komponen krusial dalam domain blogging dan pembuatan website karena mampu mengoptimalkan kinerja situs dengan mengurangi beban aplikasi. Ini mempercepat waktu muat situs dan meningkatkan kenyamanan pengguna. Pembuatan plugin WordPress sebenarnya cukup mudah dilakukan, berikut ini untuk panduan langkah-langkah dalam membuatnya.

Apa itu Plugin?

Plugin merupakan serangkaian kode yang dapat meningkatkan fitur dalam sebuah website WordPress. Kode-kode ini terdiri dari beragam bahasa pemrograman seperti PHP, HTML, CSS, JavaScript/jQuery, atau lainnya. Plugin WordPress beroperasi secara mandiri, sehingga tidak mengubah kode inti dari website. Lebih dari itu, plugin juga dapat diinstal pada berbagai website yang menggunakan platform WordPress.

Cara Membuat Plugin WordPress

1. Membuat folder plugin

Langkah awal dalam membuat plugin WordPress adalah membuat folder khusus yang akan menampung semua file plugin yang telah dibuat. Biasanya, semua data plugin disimpan dalam folder dengan path /wp-content/plugins/. Untuk kemudahan, disarankan untuk memberikan nama yang mudah diingat dan tidak rumit pada folder tersebut. Hal ini bertujuan agar tidak bercampur dengan plugin lainnya.

2. Buatlah file pertama

Setelah membuat folder plugin, langkah berikutnya dalam pembuatan plugin WordPress adalah membuat file pertama. Ini sangat penting karena berisi informasi yang diperlukan oleh WordPress untuk menampilkan plugin yang telah dibuat dalam daftar plugin. Disarankan untuk menggunakan nama file yang sama dengan nama folder yang telah dibuat sebelumnya.

Setelah membuat file, klik kanan untuk melakukan proses editing serta dapat menambahkan komentar pertama dengan nama plugin, memulai dengan tanda `/*` dan mengakhiri dengan tanda `*/`. Setelah itu, simpan file tersebut di dalam folder plugin yang telah dibuat sebelumnya.

Selanjutnya, masuk ke dashboard WordPress dan pilih menu Plugins > Installed Plugins. Tambahkan deskripsi, nama, link website, dan versi plugin. Setelah itu, refresh halaman plugin, dan akan dapat melihat deskripsi plugin tersebut.

3. Function plugin juga perlu dibuat

Ketika membuat plugin WordPress, pastikan untuk menambahkan fungsi sederhana, salah satunya adalah menggunakan Action Hook yang biasanya ditemukan di halaman WordPress Plugin. Untuk menambahkan fungsi Hook ini, ada beberapa parameter yang perlu diperhatikan:

1. Nama Action Hook yang akan digunakan sebaiknya mudah diingat dan dipahami.
2. Parameter kedua adalah memberikan nama fungsi yang diinginkan.
3. Parameter ketiga adalah prioritas fungsi yang akan dijalankan. Sehingga dapat menghubungkan nomor prioritas fungsi ke action hook yang sama.
4. Parameter keempat yang perlu diperhatikan adalah jumlah argumen yang digunakan oleh fungsi kustom.

4. Buat halaman baru admin

Langkah keempat dalam membuat plugin WordPress adalah membuat halaman plugin yang akan ditampilkan ketika tautan dari menu admin diklik. Saat membuat halaman admin ini, disarankan oleh WordPress untuk menyertakan HTML. Hal ini dilakukan agar konten yang dibuat muncul di tempat yang sesuai, seperti halaman admin lainnya.

5. Sering melakukan pengecekan

Setelah semua langkah pembuatan plugin WordPress selesai dilakukan, langkah terakhir adalah melakukan pengecekan secara berkala. Halaman plugins dapat diakses di dashboard WordPress. Jika percobaan yang dilakukan berhasil menampilkan halaman plugin tersebut, itu menandakan bahwa telah berhasil membuat plugin WordPress dengan fitur yang cukup lengkap.

Dalam mendukung kelancaran dalam pembuatan plugin WordPress, penggunaan provider internet dan penyedia jasa hosting terpercaya sangatlah  disarankan. Hal ini guna menjaga koneksi tetap stabil dan memastikan semua kebutuhan bisnis dapat berjalan dengan baik.

Share: