Membangun sebuah website itu seperti merancang sebuah pertunjukan besar. Sebelum tampil di depan audiens, harus ada latihan dan pengecekan. Begitupun dalam dunia website, latihan ini dilakukan di lingkungan yang disebut staging, dan setelah semuanya sempurna, barulah website itu dipindahkan ke live.
Di balik website yang berfungsi dengan baik, tentu ada proses pengujian yang teliti. Sehingga website tersebut siap untuk dilihat oleh publik. Yuk, mari kita pelajari secara singkat tentang dua istilah penting ini yang menjaga website tetap berfungsi dengan baik!
1. Staging
Staging adalah lingkungan pengujian yang digunakan untuk mengevaluasi dan menguji sebuah website sebelum dipublikasikan ke publik. Staging sering kali merupakan replika dari lingkungan live (produksi), dengan data dan konfigurasi yang hampir identik, tetapi terisolasi dari pengguna sebenarnya.
a. Tujuan staging:
1) Pengujian Kode
Tim pengembang dapat menguji fitur baru, perbaikan bug, atau perubahan konfigurasi tanpa memengaruhi pengguna aktif.
2) Simulasi Lingkungan Produksi
Staging memungkinkan simulasi yang realistis dari bagaimana website akan berperilaku di lingkungan produksi. Ini penting untuk memastikan tidak ada masalah ketika kode dipindahkan ke lingkungan live.
3) Uji Kompatibilitas
Semua perubahan dapat diuji pada berbagai perangkat dan browser untuk memastikan kompatibilitas yang baik.
4) Kontrol Kualitas
Tim QA (Quality Assurance) dapat melakukan pengujian menyeluruh, termasuk uji regresi, untuk memastikan tidak ada bug yang terlewat.
b. Karakteristik staging:
1) Isolated
Tidak dapat diakses oleh publik atau pengguna nyata.
2) Mirroring Production
Menggunakan data, konfigurasi, dan pengaturan yang hampir sama dengan lingkungan produksi
3) Temporary
Biasanya digunakan secara sementara hingga perubahan dianggap siap untuk dipindahkan ke lingkungan live.
2. Live (Production)
Live atau production adalah lingkungan di mana website benar-benar diakses oleh pengguna. Ini adalah versi final dari website yang diluncurkan ke publik setelah melalui proses pengembangan dan pengujian di lingkungan staging.
a. Tujuan live:
1) Interaksi Pengguna
Lingkungan live adalah tempat di mana semua interaksi pengguna terjadi. Setiap perubahan yang dibuat di sini langsung berdampak pada pengalaman pengguna.
2) Pengumpulan Data Nyata
Di sini, data yang dikumpulkan adalah data nyata dari pengguna sebenarnya, yang dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut, personalisasi konten, dan lain-lain.
3) Operational Stability
Harus stabil dan bebas dari bug karena masalah di lingkungan live dapat mempengaruhi bisnis dan kepercayaan pengguna.
b. Karakteristik live:
1) Public Access
Dapat diakses oleh semua pengguna di internet.
2) Stable and Secure
Harus dijaga keamanannya dengan baik karena berisiko terhadap serangan cyber.
3) Continuous Monitoring
Biasanya diawasi terus-menerus untuk memastikan kinerja dan keamanannya.
3. Perbedaan Utama antara Staging dan Live
a. Tujuan
Staging untuk pengujian dan validasi, sedangkan live untuk penggunaan aktual oleh pengguna.
b. Aksesibilitas
Staging tidak diakses oleh publik, sedangkan live diakses oleh publik.
c. Resiko
Perubahan di staging tidak berdampak pada pengguna, sementara perubahan di live langsung berdampak pada pengguna.
Pahami peran penting dari staging dan live, agar kita dapat melihat betapa berharganya proses di balik layar dalam dunia pengembangan website. Kedua lingkungan ini bekerja sama untuk memastikan pengalaman pengguna tetap optimal dan bebas dari gangguan.
Tanpa adanya tahap pengujian yang matang di staging, website mungkin tidak akan mampu memberikan performa terbaiknya di live. Jadi, setiap kali kamu menikmati browsing tanpa hambatan, ingatlah bahwa itu semua berkat kerja keras yang dimulai jauh sebelum website diluncurkan.