Ketahui Istilah Staging dan Live dalam Dunia Website

2 mins read

Membangun sebuah website itu seperti merancang sebuah pertunjukan besar. Sebelum tampil di depan audiens, harus ada latihan dan pengecekan. Begitupun dalam dunia website, latihan ini dilakukan di lingkungan yang disebut staging, dan setelah semuanya sempurna, barulah website itu dipindahkan ke live.

Di balik website yang berfungsi dengan baik, tentu ada proses pengujian yang teliti. Sehingga website tersebut siap untuk dilihat oleh publik. Yuk, mari kita pelajari secara singkat tentang dua istilah penting ini yang menjaga website tetap berfungsi dengan baik!

 

1. Staging

Staging adalah lingkungan pengujian yang digunakan untuk mengevaluasi dan menguji sebuah website sebelum dipublikasikan ke publik. Staging sering kali merupakan replika dari lingkungan live (produksi), dengan data dan konfigurasi yang hampir identik, tetapi terisolasi dari pengguna sebenarnya.

a. Tujuan staging:

1) Pengujian Kode

Tim pengembang dapat menguji fitur baru, perbaikan bug, atau perubahan konfigurasi tanpa memengaruhi pengguna aktif.

2) Simulasi Lingkungan Produksi

Staging memungkinkan simulasi yang realistis dari bagaimana website akan berperilaku di lingkungan produksi. Ini penting untuk memastikan tidak ada masalah ketika kode dipindahkan ke lingkungan live.

3) Uji Kompatibilitas

Semua perubahan dapat diuji pada berbagai perangkat dan browser untuk memastikan kompatibilitas yang baik.

4) Kontrol Kualitas

Tim QA (Quality Assurance) dapat melakukan pengujian menyeluruh, termasuk uji regresi, untuk memastikan tidak ada bug yang terlewat.

b. Karakteristik staging:

1) Isolated

Tidak dapat diakses oleh publik atau pengguna nyata.

2) Mirroring Production

Menggunakan data, konfigurasi, dan pengaturan yang hampir sama dengan lingkungan produksi

3) Temporary

Biasanya digunakan secara sementara hingga perubahan dianggap siap untuk dipindahkan ke lingkungan live.

 

2. Live (Production)

Live atau production adalah lingkungan di mana website benar-benar diakses oleh pengguna. Ini adalah versi final dari website yang diluncurkan ke publik setelah melalui proses pengembangan dan pengujian di lingkungan staging.

a. Tujuan live:

1) Interaksi Pengguna

Lingkungan live adalah tempat di mana semua interaksi pengguna terjadi. Setiap perubahan yang dibuat di sini langsung berdampak pada pengalaman pengguna.

2) Pengumpulan Data Nyata

Di sini, data yang dikumpulkan adalah data nyata dari pengguna sebenarnya, yang dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut, personalisasi konten, dan lain-lain.

3) Operational Stability

Harus stabil dan bebas dari bug karena masalah di lingkungan live dapat mempengaruhi bisnis dan kepercayaan pengguna.

b. Karakteristik live:

1) Public Access

Dapat diakses oleh semua pengguna di internet.

2) Stable and Secure

Harus dijaga keamanannya dengan baik karena berisiko terhadap serangan cyber.

3) Continuous Monitoring

Biasanya diawasi terus-menerus untuk memastikan kinerja dan keamanannya.

 

3. Perbedaan Utama antara Staging dan Live

a. Tujuan

Staging untuk pengujian dan validasi, sedangkan live untuk penggunaan aktual oleh pengguna.

b. Aksesibilitas

Staging tidak diakses oleh publik, sedangkan live diakses oleh publik.

c. Resiko

Perubahan di staging tidak berdampak pada pengguna, sementara perubahan di live langsung berdampak pada pengguna.

 

Pahami peran penting dari staging dan live, agar kita dapat melihat betapa berharganya proses di balik layar dalam dunia pengembangan website. Kedua lingkungan ini bekerja sama untuk memastikan pengalaman pengguna tetap optimal dan bebas dari gangguan.

Tanpa adanya tahap pengujian yang matang di staging, website mungkin tidak akan mampu memberikan performa terbaiknya di live. Jadi, setiap kali kamu menikmati browsing tanpa hambatan, ingatlah bahwa itu semua berkat kerja keras yang dimulai jauh sebelum website diluncurkan.

Butuh Bantuan Layanan Website 24/7?

Share: