Apa Itu Cache? Ini Dia Pengertian, Fungsi dan Jenisnya!

3 mins read

Bayangkan Anda mengunjungi sebuah website berita yang sering Anda akses setiap hari. Jika setiap kali membuka halaman, website tersebut harus mengunduh semua elemen dari server, tentu akan memakan waktu lebih lama.

Namun, dengan adanya cache, browser Anda dapat menyimpan sebagian data sehingga halaman dapat dimuat lebih cepat pada kunjungan berikutnya. Contoh lain adalah platform e-commerce, di mana gambar produk dan informasi sering diakses oleh banyak pengguna.

Tanpa cache, server akan terbebani dengan permintaan yang sama berulang kali, mengurangi efisiensi dan meningkatkan waktu muat halaman. Oleh karena itu, pemanfaatan cache menjadi solusi penting dalam meningkatkan performa website.

Yuk ketahui hal-hal mengenai cache pada artikel singkat berikut ini!

Apa Itu Cache?

Cache adalah mekanisme penyimpanan data sementara yang bertujuan untuk mempercepat proses pengambilan data di masa mendatang. Dalam konteks website, cache digunakan untuk menyimpan salinan halaman web, gambar, skrip, dan data lainnya agar dapat dimuat lebih cepat saat pengguna mengaksesnya kembali. Cache memungkinkan browser atau server untuk mengurangi beban kerja dengan tidak perlu memproses ulang permintaan yang sama setiap kali pengguna mengunjungi halaman tertentu.

Fungsi Cache

1. Mempercepat Waktu Muat Halaman

Cache menyimpan data statis sehingga halaman dapat dimuat lebih cepat tanpa perlu mengunduh ulang seluruh konten dari server.

2. Mengurangi Beban Server

Dengan menyimpan data yang sering diakses, server tidak perlu memproses ulang permintaan yang sama, sehingga menghemat sumber daya dan bandwidth.

3. Meningkatkan Pengalaman Pengguna

Pengguna dapat menikmati pengalaman berselancar yang lebih lancar dengan waktu respons yang lebih singkat.

4. Menghemat Bandwidth

Dengan menyimpan data di cache, jumlah data yang harus diunduh dari server berkurang, sehingga menghemat penggunaan bandwidth.

5. Meningkatkan SEO dan Peringkat Website

Kecepatan website merupakan faktor penting dalam peringkat mesin pencari. Website yang lebih cepat cenderung mendapatkan peringkat lebih tinggi di hasil pencarian.

Jenis-Jenis Cache

1. Cache Hardware

Cache hardware adalah memori internal dalam mikroprosesor yang berfungsi sebagai penyimpanan sementara untuk mempercepat akses data. Sebagai bagian fisik dari prosesor, cache ini memiliki beberapa kategori utama, yaitu:

a. CPU Cache

CPU Cache memiliki peran dalam mengurangi waktu dan daya yang diperlukan oleh prosesor untuk mengakses data dari RAM, sehingga meningkatkan efisiensi kinerja.

b. GPU Cache

Proses GPU Cache hampir mirip dengan CPU cache, tetapi lebih difokuskan pada penyimpanan data grafis untuk mempercepat rendering gambar dan video.

c. DSP Cache

DSP Cache – Digunakan dalam Digital Signal Processors (DSP) untuk menyimpan dan mengelola data terkait sinyal digital, seperti suara, video, suhu, atau sinyal sensor lainnya.

2. Cache Software

Berbeda dengan cache hardware, cache software merupakan ruang penyimpanan dalam aplikasi atau program yang bertujuan mempercepat proses tertentu dalam sistem. Beberapa jenisnya meliputi:

a. Disk Cache

Disk Cache berfungsi sebagai perantara antara aplikasi dan media penyimpanan, mempercepat proses membaca dan menulis data.

b. Web Cache 

Web cache secara garis besar terbagi menjadi dua macam, diantaranya client side cache dan server side cache. Client side cache berfungsi untuk enyimpan elemen website di perangkat pengguna untuk mempercepat pemuatan halaman saat dikunjungi kembali, sedangkan Server side cache ialah mencakup berbagai metode caching di sisi server, seperti Full-page cache, DNS cache, CDN cache, Object cache, Opcode cache, dan Fragment cache.

c. Memoization

Memoization adalah sebuah teknik optimasi dalam komputasi yang menyimpan hasil pemanggilan fungsi yang kompleks agar tidak perlu dihitung ulang di masa mendatang.

3. Cache Browser

Cache browser termasuk dalam kategori cache software, tetapi sering digunakan dalam konteks yang lebih luas karena perannya yang sangat familiar bagi pengguna internet.

Sebagai contoh, saat Anda menggunakan browser seperti Google Chrome, Mozilla Firefox, atau Microsoft Edge, browser tersebut menyimpan berbagai elemen dari website yang dikunjungi, seperti file HTML, CSS, JavaScript, dan PHP. Tujuannya adalah mempercepat loading halaman saat Anda mengaksesnya kembali.

Namun, semakin banyak cache yang tersimpan, ukuran aplikasi browser pun bisa bertambah. Oleh karena itu, disarankan untuk membersihkan cache secara rutin guna menjaga performa browser tetap optimal. Sebagai contoh, Google Chrome menyediakan opsi khusus untuk menghapus cache di menu pengaturannya.

 

Nah, dari penjelasan singkat diatas apakah pembersihan cache itu penting? jawabannya, iya!. Pentingnya bagi Anda melakukan pembersihan cache secara berkala untuk membantu kecepatan halaman situs web Anda agar kinerja situs selalu tetap optimal.

Share: